Ayana Land Gunakan IPO untuk Kembangkan Usaha Perhotelan

jagasira
0
TEMPO.CO, Jakarta -PT Ayana Land Internasional Tbk berencana untuk mengembangkan bisnis properti melalui anak usaha dengan menggunakan suntikan modal dari hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering - IPO).

Presiden Direktur Ayana Land International Erwin Kusnadi mengatakan, saat ini pihaknya sedang menjalankan bisnis perhotelan di Yogyakarta. Perseroan juga akan membuka hotel di Solo dan apartemen di Bintaro, Tangerang.

Saat ini perseroan memiliki investasi tanah kosong atau land bank di wilayah Parung Panjang. “Jadi saat ini yang baru berjalan hotel di Greenhost Boutique Hotel di Yogyakarta. Yang lain masih dalam tahap pembangunan. "Akhir tahun ini rencananya Ayom Village di Solo akan dibuka,” ucap Erwin di Bursa Efek Indonesia, Senin, 7 Agustus 2017.

Menurut Erwin, Ayom Village akan dibangun dengan konsep vila sebanyak 21 vila eksklusif. Ia menyebutkan, bisnis hotel yang dikembangkan Ayana selalu menjunjung tinggi nilai budaya setempat. “Daya tariknya itu khusus. Jadi setiap proyek kami mengedepankan nilai-nilai daerah setempat yang mau kami angkat".

Erwin menambahkan, hotel di Yogyakarta memiliki tingkat keterisian atau okupansi yang cukup tinggi, yakni sekitar 80 persen. Tingginya okupansi itu didorong keunikan yang menjadi khas perseroan, sehingga menjadi daya tarik bagi pengunjung memilihnya sebagai tempat untuk menginap. “Kalau Green House rata-rata 80 persen, konsepnya unik,” ucap dia.

Erwin mengatakan perseroan akan membangun kota mandiri seperti BSD di Parung Panjang dengan luas lahan 90 hektare. Konsepnya mixed used development dengan landed house. “Kami melihat perkembangannya. Masih konsep sambil ngurusin yang eksisting proyek bisa berjalan, sebab 90 hektare itu luas, jadi harus benar-benar fokus,” tuturnya.

Hari ini PT Ayana Land Internasional Tbk mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke-21 tahun ini dengan kode saham NASA. Dari penawaran umum perdana saham, perseroan menawarkan sebanyak 3 miliar lembar saham dengan nilai perolehan Rp 309 miliar. Perseroan juga menerbitkan 2,7 miliar lembar Waran Seri I atau 33,75 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh.

Dana yang diperoleh dari IPO setelah dikurangi biaya-biaya dan emisi akan digunakan perusahaan untuk meningkatkan penyertaan modal pada entitas anak yaitu PT Ayana Hotels Indonesia (AHI). Selanjutnya, AHI akan meningkatkan penyertaan modal kepada entitas anak PT Samudera Parama Avirodha (SPA) untuk pengembangan usaha.

Adapun sebanyak 75 persen sisanya akan digunakan untuk penyertaan modal pada entitas anak, yaitu PT Ayana Property Internasional (API). Perinciannya sebanyak 33 persen atau Rp 75 miliar akan digunakan untuk memberi pinjaman pada entitas anak PT Akasa Legian Karya (ALK) untuk pengembangan proyek.

Sisanya 67 persen akan digunakan untuk pinjaman kepada entitas anak PT Mandiri Berdikari Jayaraya (MBJ), yang selanjutnya akan dipinjamkan lagi kepada entitas anak PT Duta Nusantara Utamakarya (DNU) untuk pembelian lahan sebagai cadangan pengembangan di kemudian hari. Sedangkan dana yang diperoleh dari Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

Sebagai informasi, Ayana Land memiliki dua entitas anak yang masing-masing memiliki lini bisnis yang berbeda. Ayana Hotels Indonesia (AHI) merupakan entitas anak yang bergerak di bidang pengelolaan properti. AHI saat ini mengelola beberapa proyek seperti Greenhost Boutique Hotel, Ayom, dan Bale Ningrat. Greenhost Boutique Hotel merupakan hotel di Yogyakarta dengan konsep unik dan ramah lingkungan, dan menjadi destinasi wisata di daerah Prawirotaman.

Selain AHI, Ayana memiliki entitas anak lain yang bergerak dalam pengembangan properti, yakni PT Ayana Property International (API). API saat ini tengah mengembangkan vertical housing di daerah Bintaro dengan nama The Ayana dan sebuah residence dengan nama Ayana Village.

sumber : https://m.tempo.co
Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)