ALASAN KLASIK,
PERUMNAS PARUNG PANJANG BELUM SERAH TERIMA DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
Jagasira - Beberapa perwakilan masyarakat penghuni Perumnas Parung
Panjang Kabupaten Bogor /Paguyuban RT/RW Perumnas Parung Panjang (13/10)
menyampaikan beberapa aspirasi atas kondisi lingkungan permukiman di Perumnas
Parung Panjang kepada Bupati Bogor Ibu Ade Yasin.
Inisiasi ini sudah direncanakan jauh-jauh hari dalam
pertemuan Paguyuban RT/RW dan tidak ada usaha menggiring opini mendukung salah
satu calon kepala desa dan murni, itu harapan kita bersama serta keinginan warga
perumnas parung panjang yang sudah 22 tahun belum ada serah terima aset ke
pemerintah daerah sehingga perawatan / pemeliharaan lingkungan tidak memperoleh
dana dari APBDes maupun Dana Desa.
Dengan semakin rusaknya sarana prasarana yang ada
dilingkungan, pengembang tidak pernah melakukan perawatan/pemeliharaan sehingga
masyarakat terbebani melakukan perawatan/pemeliharaan dengan cara swadaya, tidak
tersedianya/ berfungsinya lampu-lampu PJU, jalan utama yang rusak parah sehingga dapat
mengakibatkan kecelakaan pengguna jalan dan tidak tersedianya fasos misalnya
sarana Olahraga, Pendidikan, dan Rumah Sakit.
Yang lebih utama lagi telah hilangnya identitas Perum
Perumnas yang berubah menjadi Sentraland dimana disetiap pintu gerbang utama
Perumnas menjadi tertulis Sentraland baik itu Boulevard maupun Avenue.
Dari pertemuan dengan Bupati Bogor Ibu Ade Yasin
dengan para warga dan tokoh masyarakat warga Perumnas untuk dapat memenuhi
keinginannya untuk mendorong Perumnas Regional III segera melakukan perbaikan
prasarana yang rusak, menyerahkan perumnas ke pemerintah kabupaten bogor, memasang
lampu PJU terutama di jalan protocol dan penjelasan terkait KSO Perumnas dengan
Sentraland yang merubah pintu gerbang Perum Perumnas menjadi Sentraland.
Harapan lainnya dengan waktu yang tidak terlalu lama, Ibu Ade Yasin Bupati Bogor untuk dapat segera melakukan peninjauan langsung kelokasi Perumnas Parung Panjang.(jagasira)