6 Desa di Parungpanjang Masih Kategori Tertinggal

jagasira
0

PARUNGPANJANG – Meski Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), sudah beberapa tahun menggelontorkan bantuan Dana Desa (DD), ternyata masih banyak wilayah desa yang statusnya masuk dalam kategori desa tertinggal. Seperti yang dialami 6 (enam) desa yang ada di Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor.

Erawan, selaku petugas pendamping desa Kemendes PDT wilayah Kecamatan Parungpanjang menerangkan, keberhasilan pembangunan desa tidak hanya diukur dengan besarnya jumlah bantuan anggaran DD yang didapat, tapi juga dapat diukur melalui nilai Indek Desa Membangun (IDM). Ermawan mengungkapkan, dari 11 pemerintahan desa yang ada di wilayah Kecamatan Parungpanjang, masih ada 6 desa memiliki nilai IDM rendah.

“Nilai IDM ini adalah untuk menentukan kategori desa tertinggal, desa berkembang serta desa maju,” ungkap Erawan.

Dia menambahkan, hal tersebut terungkap dari hasil penilaian IDM tahun 2018, sedangkan untuk penilaian IDM tahun 2019 masih berjalan. “Lalu dari 11 desa itu, ada 4 desa masuk kategori desa berkembang dan 1 desa maju,” imbuhnya.

Erawan merinci 6 desa yang tertinggal yaitu Desa Dago, Pingku, Jagabaya, Jagabita, Gintung Cilejet dan Desa Gorowong. Sedangkan untuk Desa berkembang, yaitu Desa Kabasiran, Cikuda, Lumpang dan Desa Cibunar. Sedangkan Desa Parungpanjang dinobatkan sebagai desa maju.

Erawan memaparkan, desa tertinggal itu biasanya masih memiliki tanah kosong atau hutan yang luas dan fasilitas desa belum maksimal dan jangkauan akses agak jauh, sedangkan desa berkembang geograpis luas tanahnya sudah banyak perumahan. “Kalau desa maju itu lebih sedikit luas geograpis nya namun sudah banyak perumahan dan memiliki fasilitas umum publik yang mudah atau dekat.” tambah Erawan.

Sementara itu, Sekcam Parungpanjang Icang Aliyudin mengatakan desa mandiri, desa berkembang, serta desa tertinggal itu bisa juga dilihat dari profil desa baik SDM, perekonomian dan lainnya. Selain itu, sambung Icang, bisa pula diukur dengan jumlah keluarga miskin dan warga yang tidak mampu, justru dilihat dari profil desa seperti, SDM, wilayah, dan ekonomi.

“Tapi dengan jumlah anggaran bantuan yang sangat besar diterima desa antara 1, 2 milyar hingga 1,8 milyar, seharusnya desa tertinggal sudah tidak ada,” singkatnya.


Wartawan : FHR/Die
sumber : publikbogor.com 9 Agustus 2019
Tags

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)