Kegiatan Imunisasi Campak dan Rubella Untuk Warga RW. 008

jagasira
0
Parungpanjag, Jagasira.com - Pemerintah menekankan pentingnya menjaga anak agar tetap sehat, dan ini adalah tugas dan tanggung jawab para orang tua dan ingin memastikan bahwa negara ini akan terbebas dari bahaya campak dan rubella, yang juga menjadi prioritas negara di seluruh dunia mengingat bahayanya penyakit bagi anak-anak. Indonesia telah terbebas dari cacar, polio, tetanus ibu dan neonatal.

Bertempat di Posyandu Teratai Biru RW.08 Desa Parungpanjang (Selasa, 5-9-2017) telah dilaksanakan imunisasi MR (Measles Rubella) bagi anak-anak oleh Tenaga Medis (para bidan Desa). Pelaksanaan imunisasi dibantu para kader Posyandu di wilayah RW.08

Apa dan Bagaimanakah Measles dan Rubella itu ? 

Campak (Measles) dan Rubella adalah penyakit infeksi menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Sebagaimana kebanyakan penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus, hal ini tidak ada obatnya. Walaupun begitu, penyakit ini bisa dicegah, atau setidaknya dikurangi dampak bahayanya bila anak-anak yang rentan terinfeksi tersebut mendapatkan imunisasi MR.

Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, bahkan sampai kematian. Gejalanya bisa mulai dari demam, ruam, batuk dan pilek, juga mata merah dan berair.

Sedangkan Rubella pada anak-anak biasanya seakan muncul sebagai penyakit ringan, anak-anak mungkin segera merasa baik kembali. Nah, celakanya itu jika penyakit ini menulari ibu hamil pada usia kandungan trimester pertama atau awal kehamilan, karena kalau sampai janinnya terinfeksi, maka kemungkinan Si ibu akan mengalami keguguran. Bila bayi tetap lahir kemudian, maka kemungkian besar bayi tersebut mengalami kecacatan sejak dilahirkan. Inilah yang disebut sebagai Sindroma Rubella Kongenital. Perkembangan selanjutnya dapat berdampak pada perkembangan bayi, antara lain adalah risiko menderita kelainan pada jantung, kebutaan, atau cacat penglihatan, pendengaran, dan terhambatnya perkembangan anak dalam tingkat yang berat, juga bisa mengakibatkan kematian.

Dengan fakta itu, maka imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik untuk penyakit MR ini. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus, dan inilah yang menjadi peralihan dari vaksin sebelumnya, yaitu MMR (Mumps, Measles, dan Rubella).

Vaksinasi MR Aman

Vaksin ini aman, yang digunakan telah mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan POM. Vaksin MR 95% efektif untuk mencegah penyakit Campak dan Rubella. Vaksin ini aman dan telah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia. Di samping itu, pemerintah sudah melakukan persiapan dengan seksama, termasuk mengadakan pelatihan berdasarkan perencanaan matang dan baik agar pelaksanaan imunisasi dilakukan dengan aman dan efektif.

Adanya tudingan, dugaan, maupun isu beredar yang mengatakan bahwa imunisasi dapat menyebabkan autis itu tidak terbukti. Bisa dikatakan bahwa ini adalah hoaks terbesar yang beredar secara global.

Untuk itu, maka ibu hamil yang punya anak usia sasaran (9 bulan — 15 tahun) tidak perlu khawatir bila harus mengantar anaknya ke tempat imunisasi, dan mendapatkan layanan imunisasi oleh petugas. Penting diketahui, selain anak-anak, sebenarnya imunisasi MR juga penting buat ibu yang menginginkan punya anak (ibu hamil) atau ibu-ibu yang sedang hamil, khususnya pada usia kehamilan 3 bulan pertama.

Vaksin yang disuntikkan adalah virus yang telah dilemahkan dan tidak punya kemampuan menginfeksi. Vaksin ini akan bereaksi dengan sistem kekebalan anak yang disuntik, yang kemudian membentuk keimunan terhadap penyakitnya. Dengan kata lain, imunisasi vaksin ini justru untuk mencegah infeksi, bukan menjadi penyebab anak terinfeksi.

Perlu diketahui bahwa kegiatan ini didukung oleh Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, Tim Penggerak PKK Pusat, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, dan juga lembaga serta organisasi terkait lainnya. (Sumber : Kementerian Kesehatan RI)

Post a Comment

0Comments
Post a Comment (0)