Jimpitan RT. 03 RW. 08 |
Beras yang didapat kemudian dikumpulkan dan dijual kembali dengan harga yang murah yang nantinya akan menjadi kas RT. Hasil penjualan ini digunakan untuk keperluan warga dalam melakukan interaksi sosial.misalnya untuk perbaikan jalan, dll.
Berikut penjelasan dari Ibu Ketua RT.03 Ibu Mus Adah "Alhamdulillah Jimpitan Beras sudah berjalan satu pekan dan setiap Minggu kita jual kepada warga prioritas dengan harga Rp. 5.000/ liter'. katanya.
"Minggu pertama bisa kita jual 48 liter dibagi 10 pembeli, Insya Allah hasil dari beras Jimpitan tersebut buat perbaikan jalan ......, semoga tetap istiqomah untuk bershadaqoh serta beramal kebaikan, sehat warganya, sejahtera, serta berkah buat semuanya" jelas Mus Adah dalam penjelasannya.
Mengapa diberi nama Jimpitan? Berdasarkan cerita dan disebut jimpitan karena mengambil dengan cara dijimpit (mungkin kalau bahasa Indonesianya identik dengan cubit). Di samping itu Jimpitan yang dilakukan warga RT.03 menggunakan beras (jimpit identik dengan beras, padi). Jadi beras ini dikumpulkan dan setelah terkumpul banyak kemudian dijual, dan hasil penjualannya ini menjadi kas kampung. Alasan yang paling sederhana dari jimpitan ini adalah ada alasan bagi warga yang mendapat jatah ronda untuk keliling kampung.
Bisa dibilang ini adalah cara yang beda dalam mengemas sistem ronda atau dalam bahasa pemerintah disebut SISKAMLING. Dengan dikemas seperti ini, warga satu dengan yang lainnya akan semakin dekat dan akrab, serta tidak adanya kesenjangan sosial antar warga, tali silaturahmi semakin erat, dan yang pasti lingkungan menjadi aman. Selain manfaat di atas, cara seperti ini sangat efektif untuk menghilangkan atau paling tidak meminimalisir konflik antar warga sehingga tercipta lingkungan yang damai. (jagasira)